'The Pacific': Miniseri rasa 'Band of Brothers'
Written on 10:03 PM by Harits Anwar
Akhir-akhir ini jarang sekali ada TV series bertemakan perang (bahkan mungkin tidak ada, CMIIW) semacam Band of Brothers di tahun 2001. Bagi kamu yang rindu dengan TV seri sejenis Band of Brothers tidak boleh melewatkan miniseri terbaru HBO, yaitu 'The Pacific', yang digarap oleh duo Band of Brothers Tom Hanks dan Steven Spielberg.
Menyusul kesuksesan Band of Brothers di tahun 2001, kali ini Tom Hanks dan Steven Spielberg menjadi produser film yang disebut-sebut sebagai miniseri termahal yang pernah ada. Episode perdana The Pacific ditayangkan di HBO 14 Maret 2010, di Indonesia sendiri ditayangkan perdana pada 3 April oleh HBO di indovision. Bahkan Barrack Obama pun nonton langsung private screening miniseri ini di family theater of white house, ditemani 2 executive producer, steven Spielberg dan Tom Hanks di barisan depan.
Menyusul kesuksesan Band of Brothers di tahun 2001, kali ini Tom Hanks dan Steven Spielberg menjadi produser film yang disebut-sebut sebagai miniseri termahal yang pernah ada. Episode perdana The Pacific ditayangkan di HBO 14 Maret 2010, di Indonesia sendiri ditayangkan perdana pada 3 April oleh HBO di indovision. Bahkan Barrack Obama pun nonton langsung private screening miniseri ini di family theater of white house, ditemani 2 executive producer, steven Spielberg dan Tom Hanks di barisan depan.
Trailer 'The Pacific'
Film dengan biaya produksi sebesar USD$200 juta ini dibuat berdasarkan cerita kisah nyata dari armada laut (marinir) di medan perang Pasifik pada era Perang Dunia II, yang aslinya berasal dari dokumentasi riwayat hidup 'With the Old Breed: At Peleliu' dan 'Okinawa' oleh Eugene Sledge dan 'Helmet for My Pillow' oleh Robert Leckie.Adegan awal 'The Pacific' mirip dengan 'Saving Private Ryan'
Film ini diperankan oleh James Badge Dale, Joe Mazzello dan Jon Seda, masing-masing berakting sebagai-Robert Leckie, Eugene Sledge, serta John Basilone, tiga marinir AS di medan pertempuran Pasifik selama Perang Dunia II. Bersama rekan-rekan marinir lainnya, mereka menjalanii pertempuran pertama dengan tentara Jepang di kawasan hutan Guadalcanal yang mengerikan, melewati hutan hujan yang tak tertembus Cape Gloucester, menyeberangi benteng karang terkutuk Peleliu, sampai teras pasir berdarah Iwo Jima, melalui ladang-ladang pembantaian Okinawa, hingga mencapai kemenangan, untuk kembali setelah Hari Kemenangan Atas Jepang.Proses pembuatan 'The Pacific'
Miniseri yang rencananya dibagi menjadi 10 episode itu menampilkan setting yang semirip aslinya. Oleh karena itu, mereka perlu membangun lebih dari 90 set di lokasi syuting di Australia. Sedangkan setting alat tempur dan medan peperangannya menggunakan template setting film 'Saving Private Ryan' yang digarap oleh Steven Spielberg.Trailer 'The Pacific' #2
Bahkan untuk membangun setting Iwo Jima di Hillview Quarry, tim produksi harus menggali 62 ribu ton tanah. Tidak hanya itu, sebuah perusahaan lokal pun disewa untuk menambang dan menghaluskan 4 ribu ton Scoria, batu apung berwarna hitam. Mereka memilih menggunakan scoria karena pasir di Iwo Jiwa berwarna hitam, sementara tanah Hillview Quarry cenderung cokelat.Screenshot 'The Pacific'
Kostum yang digunakan oleh aktor dan aktris 'The Pacific' juga tidak kalah detilnya. Untuk membuat tiga ribu kostum angkatan laut Amerika Serikat, mereka memerlukan 20 ribu meter persegi kain kepar yang ditenun dengan mesin tenun kuno di India.Saat tulisan ini ditulis, hanya baru 3 episode yang ditayangkan, so, masih terlalu dini untuk menilai Miniseri yang satu ini. Walaupun begitu tetap saja saya greget untuk menulis review-nya. :D
Pengambilan gambar di adegan perahu marinir
Dua Episode pertama miniseri ini menceritakan tentang para prajurit AS dalam PD II di daerah Samudera Pasifik. Perang Pacific itu sendiri dimulai dengan penyerbuan Tentara AL Jepang ke Markas Besar AL di Pearl Harbour pada tanggal 8 desember 1941. Penyerangan itu pula menandai dimulainya keterlibatan AS dalam perang dunia kedua. Setelah kekalahan AL Jepang dalam perebutan Midway, AS mulai merancang perebutan kembali wilayah-wilayahnya di Pasifik yang sebelumnya diambil alih oleh Jepang.Upaya AS dalam merebut kembali wilayahnya di Samudera Pasifik dengan menggunakan taktik “Lompat Kodok”, dalam artian, merebut kepulauan di wilayah tersebut satu persatu dari Jepang. Peperangan yang terjadi sangat dahsyat, dan meminta korban yang banyak dari kedua belah pihak. Pertempuran di Pasifik itu sendiri saat ini lebih dikenal dengan sebutan Pacific Theatre, sebagaimana disebutkan juga dalam film ini: "Pacific will be our next theatre of war...".
Duo Band of Brothers: Hanks & Spielberg sebagai produser
Well, bagi penggemar Band of Brothers dan suka film perang, 'The Pacific' merupakan kategori film 'must-watch' buat kamu, apalagi mengingat minimnya TV series dengan tema perang akhir-akhir ini, tema yang cukup berbeda dengan kebanyakan TV series yang sedang populer saat ini, LOST, Heroes, Grey's Anatomy, 24, atau yang terbaru Glee. DDengan Steven Spielberg dan Tom Hanks sebagai produser sepertinya tidak perlu diragukan lagi kualitas filmnya. Apakan 'The Pacific' akan sebagus Band of Brothers..? We'll see... ;)