Iron Man 2: He's Back! With new friends.. and enemies

Written on 1:12 AM by Harits Anwar

Sepertinya sudah menjadi tradisi atau aturan perfilman di Hollywood: Kalau ingin membuat sekuel sebuah film, buatlah dengan karakter (musuh/jagoan :P) yang semakin banyak dan perdalamlah kehidupan pribadi si tokoh utama. Hal ini mudah terlihat di film sekuel populer seperti Superman, Batman, Spiderman, Transformers dan yang terbaru, si manusia besi di 'Iron Man 2'. 
Lagi-lagi tampaknya formula tersebut yang dipakai, dengan penambahan banyak robot tokoh dan memperdalam kehidupan pribadi Tony Stark Iron Man 2.

Iron Man 2 pertama kali diperkenalkan ke publik dengan mengeluarkan Trailer Iron Man 2 yang tampak cukup menjanjikan, walaupun tetap saja Trailer tidak bisa dijadikan jaminan, karena memang sifatnya advertising. Trailer memang penting supaya penonton mendapat gambaran filmnya, tetapi dan terkadang sebuah trailer terlalu menjelaskan semuanya sehingga akhirnya alur cerita filmnya mudah ditebak.

Inilah yang terjadi di Iron Man 2, karena trailernya begitu 'jelas', sehingga penonton seperti sudah tahu jalan cerita filmnya, dimulai dari Tony Stark Expo yang menandakan semakin populer dan 'go public'-nya Iron Man, proses pengadilan Tony stark oleh pengadilan US untuk menyita teknologi Iron Man, sampai pada pertempuran dengan Iron Man asal Rusia, dan akhirnya memang (pastilah, ga seru dong kalo kalah, :D). Kita  sepertinya tidak perlu berpikir ketika menonton, semuanya tertebak.
Iron Man eating dougnut :D

Cerita yang ditawarkan Iron Man 2 boleh dibilang cukup kreatif, walalu tetap saja tidak bisa dibilang fresh. Seperti yang saya sebutkan, formula 'memperdalam karakter' sepertinya menjadi andalan, film ini berfokus pada kehidupan Tony Stark yang semakin populer dan mulai sombong dan egois, namun disamping semua itu dia merasa rapuh dan lemah menghadapi tekanan dalam hidupnya. Akting Robert Downey Jr cukup bagus sehingga dapat menggambarkan sosok Tony yang punya ego tinggi. 

 Ivan Vanko as Russian Iron Man :P

Pertempuran antar robot di film ini cukup bagus dan menghibur, namun adegan perkelahian Iron Man melawan robot rusia Ivan Vanko di akhir film terlalu cepat dan simple, padahal saya mengharapkan pertempuran habis-habisan dan berdarah-darah (mungkin ga sih? :P).

Tidak hanya Tony, karakter Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) juga dibuat menjadi seakin penting di film ini, kalau di Iron Man 1 dia terkesan hanya menjadi 'hiasan', maka sekarang dia merupakan orang yang berpengaruh di kehidupan Tony Stark dan diangkat menjadi CEO Stark Industries. Ada penambahan karakter di film ini, yaitu peran si seksi Scarlett Johansson sebagai Natalie Rushman (aka. Black Window). 

Iron Man 2 Ladies: Scarlett Johansson and Gwyneth Paltrow

Spesial Effek di film ini patut diacungi jempol, karena sukses menghadirkan visual yang entertain yang terlihat sangat real. Satu hal yang disayangkan film ini tidak muncul dalam format 3D, padahal ada banyak special effect dan adegan yang sebetulnya akan sangat menarik jika disajikan dalam 3D.


Iron Man 2 Trailer (please jangan dilihat kalau kamu ngga suka spoiler :P)

Overall, menurut saya pribadi sebagai film pembuka bulan Mei, Iron Man 2 cukup menghibur, asal jangan terlalu berekspektasi tinggi dan jangan berpikir ketika menonton (karena memang tidak ada yang perlu dipikirkan). Visual Efek yang ditawarkan lebih bagus dari sebelumnya, sayang ceritanya kurang berkembang, namun pendalaman tokohnya cukup baik. Kekecewaan pribadi buat saya adalah film ini tidak disajikan secara 3D. Bagi yang belum menonton film ini dan belum melihat trailernya, saya sarankan jangan lihat traiilernya kalau kamu tidak suka spiler :P.