Written on 1:00 PM by Harits Anwar
Apa alat bantu presentasi yang paling populer? Tentu jawabannya adalah inFocus, alat yang paling berguna untuk menampilkan slide show... setidaknya sampai saat ini. Untuk beberapa tahun kedepan? mungkin inFocus tidak akan digunakan lagi. Why? Karena baru-baru ini Microsoft memperkenalkan TouchWall, sebuah komputer touchscreen yang berbasiskan fitur multi-touch seperti namanya.
Bos Microsoft, Bill Gates di rapat tahunan Microsoft, yang berjudul "The Next Wave of Business Productivity and the Challenge of Continual Innovation" juga menunjukkan hal ini. Dalam sesi ini, ia memamerkan prototipe Microsoft yang terbaru, dinamakan TouchWall. TouchWall adalah salah satu dari berbagai proyek multitouch Microsoft berukuran 4 x 6 kaki (sekitar 1,2 x ,8 meter) yang pada intinya adalah sebuah versi lain dari Microsoft Surface
"Setiap kali saya mendekat dan menyentuhnya, perangkat lunak ini akan mendeteksinya," tutur Gates. Apapun yang dilakukannya, TouchWall tidak bereaksi. "Secara teori," tambah Gates yang mengundang tawa penonton. TouchWall baru bekerja beberapa detik kemudian, dan selain bug kecil di awal, beroperasi secara mulus untuk susa presentasi tersebut. Aplikasi di belakang TouchWall dinamakan Plex yang dikembangkan oleh para anggota
Office Labs.
Gates memperkirakan TouchWall akan digunakan pada beberapa tahun kedepan oleh perusahaan korporat, walau tidak menutup kemungkinan dapat juga digunakan di rumah (sebagai pengganti televisi mungkin :p). Namun sayangnya Gates tidak memberikan detil tanggal resmi kapan produk itu bisa digunakan secara komersil.
Posted in
Komputer,
Review
|
Written on 5:24 PM by Harits Anwar
Tampaknya perang web browser akan semakin panas saja, baru beberapa bulan yang lalu firefox memperkenalkan firefox 3 dan opera dengan opera 9.5. Sekarang Google pun ikut membuat browser yang bernama Google Chrome.
Saya pertama kali tahu browser ini dari situs google, disitu terdapat link untuk mendownload Google Chrome. Lalu karena penasaran, saya coba install saja. Dan ternyata file-nya kecil, hanya 474kb, saya sempat heran ko bisa ada browser yang file installernya hanya 474kb?
Ok lalu saya install Google Chrome tersebut, dan ternyata file installer tersebut masih harus men-download lagi dari internet, alias tidak bisa langsung install, memang agak kurang praktis dan merepotkan :p.
Saya mendownload dari situs google.co.id, yang tentu saja berbahasa Indonesia, bahkan default bahasa browsernya pun menggunakan bahasa Indonesia! Lucu juga melihat kata-kata bahasa indonesia pada browser, banyak keanehan (kalau tidak mau dibilang hancur :p) didalamnya. Misalnya pada pilihan options Kata 'Under the Hood' diterjemahkan menjadi 'Dibalik Terpal', lalu 'Minor Tweaks' menjadi 'Otak Atik Kecil, dll. Saya sampai ketawa geli sendiri melihat bahasa Inggris (yang memang tidak ada pandanannya dalam bahasa Indonesia) 'dipaksakan' untuk diterjemahkan sehingga menjadi lucu.
Melihat interface-nya, Google Chrome terkesan sangat Minimalis (seperti situs google yang minimalis), tidak banyak tombol ataupun menu toolbar layaknya browser lain (Mungkin merepotkan bagi newbie, tapi lama kelamaan akan terbiasa.) Hmm.. mungkin memang itu filosofi Google: Simple and Fast! Tersedia juga fitur most visited tab yang menyerupai speed-dial Opera. Menurut saya keseluruhan tampilan browser ini lebih mirip opera.
Ok saya coba browsing memakai browser baru ini, saya rasa, kelebihan browser ini yang paling terasa adalah kecepatannya, me-load web dengan banyak javascript dan format ajax (seperti YahooMail) bisa dilakukan dengan lancar. Kekurangan browser ini terletak pada tidak tersedianya skin/theme tambahan dan fitur pengelolaan tabs dan history yang menurut saya masih kalah jauh dibanding Firefox dan Opera (Saya agak kesulitan mencari history web yang pernah saya buka).
Ketika saya buka Task Manager, ternyata Google Chrome hanya memakai sedikit resource memori, tercatat browser ini hanya memakai 42Mb dengan 8 tabs terbuka, tidak seperti firefox atau opera yang boros resource.
Well, kesimpulannya mungkin sekarang saya akan memakai Opera dan Google Chrome sebagai browser default saya (kecuali jika pengelolaan history-nya lebih baik, maka saya akan tinggalkan Opera :p ), and... say goodbye to firefox.
Posted in
Internet,
Komputer,
Review
|